Gelandang Internet yang mencoba melewati lorong sempit tanpa batas ruang dan waktu

Surat Terbuka Nurmillaty Abadiah kepada Pak Menteri Pendidikan

· · 2 comments
Assalamu'alaikum, wr.wb

Surat Terbuka Nurmillaty Abadiah kepada Pak Menteri Pendidikan - Selamat datang rekan-rekan. Ditulisan ini saya tidak bermaksud mengemukakan pendapat saya apakah penting atau tidak penting Ujian Nasional Itu Dilaksanakan.

Pernah baca surat terbuka Nurmillaty Abadiah kepada pak menteri pendidikan tentang kritikannya terhadap pelaksaan UNAS?. Sebenarnya surat tersebut ditulis April 2014 ketika Ujian Nasional baru selesai dilaksanakan. Tentang siapa Nurmillaty Abadiah silahkan surfing untuk informasi lebih lanjut.


Saya pernah share surat tersebut di akun facebook saya, Silahkan lihat TKPnya DISINI. Pada share tersebut komentar 537, like 1.706 dan share sebanyak 2731,  Jujur saja ini komentar, like dan share terbanyak yang pernah saya alami di facebook saya, hehe. Sehingga sontak banyak yang add saya pada waktu itu (kayak artis aja nih om,huhu). Banyak yang pro, banyak juga yang kontra, setiap orang tentu mempunyai pendapat masing-masing (namanya negara demokrasi, gitu kali ya).

surat terbuka  Nurmillaty Abadiah kepada menteri pendidikan

Dan bincang-bincang ringan saya dengan sipemilik surat terbuka Nurmillaty Abadiah.

Penting ga sih Ujian nasiona itu?


Beberapa penggalan surat terbuka tersebut :

Bapak Menteri Pendidikan yang terhormat… pernah tidak terpikir oleh Bapak bagaimana caranya seorang guru Bahasa Indonesia bisa membuat 20 soal yang berbeda, dengan tingkat kesulitan yang sama, untuk satu SKL saja? Pernah tidak terpikir oleh Bapak bagaimana caranya seorang guru Biologi membuat 20 soal yang berbeda, dengan taraf kesulitan yang sama, hanya untuk satu indikator ‘menjelaskan fungsi organel sel pada tumbuhan dan hewan’?

Menurut otak sempit saya, sejujurnya, itu mustahil. Mau tidak mau akan ada satu tipe soal yang memuat pertanyaan dengan bobot lebih susah dari tipe lain. Hal ini jelas tidak adil untuk siswa yang kebetulan apes, kebetulan mendapatkan tipe dengan soal susah sedemikian itu. Sebab orang tidak akan pernah peduli apakah soal yang saya terima lebih susah dari si A atau tidak. Manusia itu makhluk yang seringkali terpaku pada niai akhir, Pak. Orang tidak akan pernah bertanya, ‘tipe soalmu ada berapa nomor yang susah?’ melainkan akan langsung bertanya, ‘nilai UNASmu berapa?’.



Bapak Menteri Pendidikan yang terhormat, di sini Bapak akan beralasan, barangkali, bahwa jika siswa sudah belajar, maka sesusah apapun soalnya tidak akan bermasalah. Tapi coba ingat kembali, Pak, apa sih tujuan diadakannya Ujian Nasional itu? Membuat sebuah standard untuk mengevaluasi siswa Indonesia, ‘kan? Untuk menetapkan sebuah garis yang akan jadi acuan bersama, ‘kan? Sekarang, bagaimana bisa UNAS dijadikan patokan nasional saat antar paket saja ada ketidakmerataan bobot soal? Ini belum tentang ketidakmerataan pendidikan antar daerah, lho, Pak.

Dan seterusnya ..

Terlepas dari pro ada yang kontra terhadap pelaksanaan UNAS di negeri tercinta ini, saya ingin mengajak rekan-rekan sekalian melihat salah satu negara diantara 5 negara maju tanpa ujian nasional. Yaitu negara Finlandia.

System pendidikan Finlandia merukan system pendidikan termaju didunia yang tidak mengenal istilah Ujian Nasional. Di Finlandia Guru dianggap paling tahu bagaimana mengevaluasi anak-anak muridnya. SD dan SMP cuma belajar 4 sampai 5 Jam sehari. SMP dan SMA system pendidikan mereka sudah seperti dibangku kuliah. Finlandia tidak mengenal system rangking, karena mereka percaya semua murid itu harus rangking 1. Karena system rangking hanya akan menghasilkan sekelompok siswa pintar dan sekelompok siswa bodoh.

Memang kita tidak akan bisa mencontek secara keseluruhan, karena perbedaan system konstutional dan budaya. Tapi gak ada salahnya untuk belajar sedikit-sedikit pada negara yang sudah sukses reformasi pendidikannya. Siapa tahu memberi inspirasi baru, ya ndak?. Begitulah kayaknya.

Baca juga --> Menelisik model pembelajaran disekolah da kampus kita hari ini.

2 comments:

  1. mungkin lama kelamaan juga seiring perkembangan zaman indonesia bisa selangkah lebih maju seperti negara lain, amin

    ReplyDelete

- Komentar yang mengandung hujatan, negatif akan dianggap spam
- Komentar link akan dilaporkan ke posyandu terdekat & tidak akan ditampilkan