Assalamu’alaikum, wr.wb. Kami kira semua orang tua pasti merasakan hal yang sama seperti yang saya dan istri rasakan hari ini, tepat 05 Juni 2023 untuk pertama kalinya anak kami yang ke-2 Danish Fathurrahman berpisah dengan kami karena mengikuti kegiatan belajar di Pondok Pesantren KH. Ahmad Dahlan Teluk Kuantan (Kuansing Riau) yang mengharuskannya untuk mondok di asrama pesantren bersama santri lainnya.
Danish Fathurrahman selalu menjadi nama pena kami dalam membuat tulisan atau postingan di blog baik di kabarkuansing.com atau di abdusatri.com, dan juga menjadi nama akun social media pribadi. Danish berarti bijak atau pengetahuan, sedangkan Fathurrahman adalah pembukaan atau kejayaan Allah yang pengasih, dari arti nama itu tentu kami berharap beliau akan mendapatkan pengetahuan yang akan membuka kejayaan Allah serta fungsi khalifah yang sempurna di muka bumi ini.
Ananda Danish Fathurrahman adalah anak kedua kami (tepatnya anak ketiga karena anak pertama kami sudah dipanggil kehadirat Ilahi pada umur 3 hari yaitu ananda Fauzan Azhim). Sedangkan anak pertama kami bernama Muthia HabibinNur yang lagi nyantri di Pondok Pesantren Syafaaturrasul Teluk Kuantan yang ketika tulisan ini di publish beliau berada di kelas 1 Aliyah. Muthia habibinNur selalu wewakili foto kami diberbagai social media maupun blog sedangkan adiknya Danish Fathurrahman mewakili nama yang selalu kami gunakan di dunia maya. Sedangkan anak yang ketiga Fachrian Almer berusia 3 tahun juga akan kerap kami gunakan sebagai nama nahkoda kami ketika berselancar di internet.
Rindu bercampur sedih tentu hal dirasakan oleh setiap orang tua yang menyekolahkan anaknya khususnya di Pondok Pesantren yang membuat mereka akan berjumpa minimal sebulan sekali. Akan tetapi percayalah semua itu akan tergantikan oleh pemahaman ilmu agama yang dikenyamnya selama mondok akan memberikan dampak bagi kehidupannya dimasa yang akan datang. Menjadi anak yang soleh dan solehah yang selalu mendoakan kedua orang tuanya. Amin..
Yakinlah ketika kita menyiapkan anak kita, masukan ke Pondok Pesantren, hafal qur’an. Karena orang-orang yang mengejar akhirat mustahil ketinggalan dunia. Bahkan bisa jadi Dunia dilimpahkan oleh Allah melebihi orang-orang biasa yang mendapatkannya. Kitab bidayatul-mujtahid wa nihayatul-muqtasid (berbicara tentang fiqh) karangan Ibnu Rusdy yang notabenenya adalah seorang Dokter Bedah Muslim tapi mampu menulis kitab Fiqh, Dokter penghapal Qur'an, Dokter penghafal hadis. Insyaallah jika telah paham Alqur’an mau dibawah kemana aja akan gampang. Ibnu Sina misalnya umur 7 tahun hafal qur’an akhirnya ahli kedokteran dengan bukunya yang fenomenal Ash syfa, Al qonun fi thib. Al Kindi, Al Ghazali, Al khawarijmi, al farabi, Jabir Ibnu Hayyan, Ibnnu Firnas adalah penghafal qur’an yang menemukan prototep pesawat terbang, ahli matematika, fisika dan atom.
>> Epilog
Bukan kami benci hingga kami mengirimmu ke pondok pesantren. Bukan kami tak cinta wahai anak kesayanganku. Kami bahagia melihat tangismu hari ini saat kami tinggalkan dirimu pulang. Kelak suatu saat kau akan merindukan tangismu disaat itu. Selamat berjuang nak. Nanti kau juga akan paham mengapa kami titipkan engkau di Pesantren. Maafkan kami tidak seperti orang tua lain memberimu segudang fasilitas dan kemewahan. Jadilah pembela ayah dan Ibu di hari pengabdian Allah, dengan menjadi santri kami berharap engkaulah yang mengimami shalat Jenazah kami nanti. Menggotong keranda kami. Kami hanya ingin kau bisa mendoakan kami sepanjang waktumu. Menyayangi kami dihari tua nanti.
Riau, 11 Juli 2023
Hitam bola mata yang berkaca dan gemuruh hati yang merindu,
Danish Fathurrahman selalu menjadi nama pena kami dalam membuat tulisan atau postingan di blog baik di kabarkuansing.com atau di abdusatri.com, dan juga menjadi nama akun social media pribadi. Danish berarti bijak atau pengetahuan, sedangkan Fathurrahman adalah pembukaan atau kejayaan Allah yang pengasih, dari arti nama itu tentu kami berharap beliau akan mendapatkan pengetahuan yang akan membuka kejayaan Allah serta fungsi khalifah yang sempurna di muka bumi ini.
Ananda Danish Fathurrahman adalah anak kedua kami (tepatnya anak ketiga karena anak pertama kami sudah dipanggil kehadirat Ilahi pada umur 3 hari yaitu ananda Fauzan Azhim). Sedangkan anak pertama kami bernama Muthia HabibinNur yang lagi nyantri di Pondok Pesantren Syafaaturrasul Teluk Kuantan yang ketika tulisan ini di publish beliau berada di kelas 1 Aliyah. Muthia habibinNur selalu wewakili foto kami diberbagai social media maupun blog sedangkan adiknya Danish Fathurrahman mewakili nama yang selalu kami gunakan di dunia maya. Sedangkan anak yang ketiga Fachrian Almer berusia 3 tahun juga akan kerap kami gunakan sebagai nama nahkoda kami ketika berselancar di internet.
![]() |
Squad Asrama Abi Zar Ponpes KH. Ahmad Dahlan Teluk Kuantan 2023 (doc. Uts. Yoyon Kasnadi, S.Pd.I, Mpd) |
Rindu bercampur sedih tentu hal dirasakan oleh setiap orang tua yang menyekolahkan anaknya khususnya di Pondok Pesantren yang membuat mereka akan berjumpa minimal sebulan sekali. Akan tetapi percayalah semua itu akan tergantikan oleh pemahaman ilmu agama yang dikenyamnya selama mondok akan memberikan dampak bagi kehidupannya dimasa yang akan datang. Menjadi anak yang soleh dan solehah yang selalu mendoakan kedua orang tuanya. Amin..
Yakinlah ketika kita menyiapkan anak kita, masukan ke Pondok Pesantren, hafal qur’an. Karena orang-orang yang mengejar akhirat mustahil ketinggalan dunia. Bahkan bisa jadi Dunia dilimpahkan oleh Allah melebihi orang-orang biasa yang mendapatkannya. Kitab bidayatul-mujtahid wa nihayatul-muqtasid (berbicara tentang fiqh) karangan Ibnu Rusdy yang notabenenya adalah seorang Dokter Bedah Muslim tapi mampu menulis kitab Fiqh, Dokter penghapal Qur'an, Dokter penghafal hadis. Insyaallah jika telah paham Alqur’an mau dibawah kemana aja akan gampang. Ibnu Sina misalnya umur 7 tahun hafal qur’an akhirnya ahli kedokteran dengan bukunya yang fenomenal Ash syfa, Al qonun fi thib. Al Kindi, Al Ghazali, Al khawarijmi, al farabi, Jabir Ibnu Hayyan, Ibnnu Firnas adalah penghafal qur’an yang menemukan prototep pesawat terbang, ahli matematika, fisika dan atom.
>> Epilog
Bukan kami benci hingga kami mengirimmu ke pondok pesantren. Bukan kami tak cinta wahai anak kesayanganku. Kami bahagia melihat tangismu hari ini saat kami tinggalkan dirimu pulang. Kelak suatu saat kau akan merindukan tangismu disaat itu. Selamat berjuang nak. Nanti kau juga akan paham mengapa kami titipkan engkau di Pesantren. Maafkan kami tidak seperti orang tua lain memberimu segudang fasilitas dan kemewahan. Jadilah pembela ayah dan Ibu di hari pengabdian Allah, dengan menjadi santri kami berharap engkaulah yang mengimami shalat Jenazah kami nanti. Menggotong keranda kami. Kami hanya ingin kau bisa mendoakan kami sepanjang waktumu. Menyayangi kami dihari tua nanti.
Riau, 11 Juli 2023
Hitam bola mata yang berkaca dan gemuruh hati yang merindu,
semoga coretan tanpa tinta ini mampu mengobati ladang rindu
yang mungkin sempat gerimis dimusim ini.
0 comments:
Post a Comment
- Komentar yang mengandung hujatan, negatif akan dianggap spam
- Komentar link akan dilaporkan ke posyandu terdekat & tidak akan ditampilkan