Gelandang Internet yang mencoba melewati lorong sempit tanpa batas ruang dan waktu

Suara Kecil dari Kampung Kauman itu Kini Telah Mendunia, Jejak Sang Pencerah (KH. Ahmad Dahlan)

· · 0 comments

KH. Ahmad Dahlan Sang Kreator Muhammadiyah- Entah mengapa, saya akhir-akhir ini suka menulis dengan topik tokoh-tokoh pembaharu Islam Indonesia. Beberapa hari yang lalu kami menulis tentang Buya Hamka  Sang Pioneer Dakwah yang Terlupakan. Hm.. bisa jadi karena anak kedua kami DAnish Fathurrahman yang baru masuk Pesantren KH. Ahmad Dahlan Taluk Kuantan Riau pada tanggal 05 Juli 2023 yang goresannya bisa rekan baca disini Gemuruh Hati Melepas Anak Mondok Di Pesantren KH. Dahlan

Biografi
Nama Kiai Haji Ahmad Dahlan
Lahir Yogyakarta, 1 Agustus 1868
Wafat Yogyakarta, 23 Februari 1923
Orang Tua KH Abu Bakr (ayah), Siti Aminah (ibu)
Istri Nyai Ahmad Dahlan
Anak Irfan Dahlan, Siradj Dahlan, Siti Busyro, Dandanah, Djohanah, Siti Zaharah, Siti Aisyah

Untuk memahami perjalanan KH. Hmad Dahlan rekan bisa menonton Film Sang Pencerah. Setidaknya disitu dapat digambarkan bagaimana perjuangan Ahmad Dahlan dalam berdahwa. Rintangan dan halangan dimulai ketika KH. Ahmad Dahlan dinobatkan sebagai Khatib di Masjid keraton. Akan tetapi materi khutbah yang dibawanya "bahwa Islam adalah rahmatallilalamin, artinya mengayomi, melindungi, membuat damai, tidak mengekang, membuat takut dan tidak membuat rumit dengan ritual-ritual sesajen. Dalam hadist qudsi Allah berfirman, Aku sungguh dekat dengan makhluqKu, maka berdoalah kepadaku, dan mohonkanlah ampun, maka niscaya Aku mengampuni. Maka dalam berdoa hanya dibutuhkan kesabaran  dan ikhlas, bukan kyai, imam, khatib apalagi sesajen". Dari khutbah KH. Ahmad Dahlan tersebut banyak yang tidak suka karena notabenenya Kampung kauman pada waktu itu masih didominasi dengan sesajen-sesajen yang menurutnya harus dimusnahkan karena terkandung perbuatan musryik. 

Bahkan Surau tempat ia mengajarkan ilmu Islam dibakar warga. KH. Ahmad Dahlan dicap sebagai Kiyai Kafir. Karena banyak ajarannya yang bertentangan dengan adat tradisi kampung kauman yang menurutnya terindikasi kepada kemusyikan. Tapi menariknya ia memiliki istri yang solehah yang selalu menguatkannya. Seperti dalam film sang pencerah Istrinya mengatakan "ada banyak pemuda di kampung kauman, tetapi muhammad darwis tidak seperti pemuda kebanyakan". Oh ya nama awal KH. Ahmad Dahlan adalah Muhammad Darwis. 
Replika SD Muhammadiyah Gantong, tempat sekolahnya penulis Laskar Pelangi yang juga dijadikan sebagai lokasi syuting Film Laskar Pelangi

Titik mula kebangkitan perjuangan KH. Ahmad Dahlan kalau memperhatikan dari Film Sang Pencerah adalah ketika ia mendirikan madrasah dirumahnya. Walaupun ajarannya dianggap asing, tapi ia tetap percaya bahwa Rasulullah pernah bersabda. "bahwa sesungguhnya Islam hadir dalam keadaan terasing". Akhirnya Muhamadiyah lahir pada 8 Dzulhijjah 1330 H/18 November 1912.

Rasanya tak akan cukup halaman ini untuk membahas perjalanan KH. Ahmad Dahlan. Satu hal yang saya renungkan mengapa KH. Ahmad Dahlan begitu keras dalam mengubah tradisi adat yang jauh dari nilai-nilai aqidah, jawabannya adalah pendidikan yang dikenyam Ahmad Dahlan selama di Makkah dan pertemuannya dengan para tokoh-tokoh pembaharu Islam seperti Rasyid Ridha yang merupakan murid dari Muhammad Abduh yang melahirkan sebuah tafsir Qur'an yaitu tafsir Almanar.

Saya teringat juga seorang tokoh dari tepi Danau Singkarak Oemar Bakri yang juga membawa pemikiran-pemikian pembaharuan ke Sumatra Barat, dan bahkan juga menulis Tafsir qur'an yaitu Tafsir Rahmat. Tafsir Rahmat ini pernah kami jumpai di salah satu Masjid PT. Riau Andalan Pulp and paper beberapa bulan yang lalu. walaupun tafsir ini ditulis dengan metode ijmali, tapi bagi saya pribadi cukup menarik.   

Muhammadiyah Organisasi Islam Terkaya di Dunia

Diperkirakan total aset Muhammadiyah sekitar 400 triliun, dengan aset tanah 20 juta meter persegi yang jika disatukan seluas 4 kali pulau Bali. Sebanyak 364 Rumah Sakit, 384 Panti Asuhan dan 356 Pondok Pesantren. Mendirikan tak kurang dari 20.198 Masjid yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia, termasuk Uganda, Afrika Selatan dan juga Spanyol. 

Aset Pendidikan yang fantastis sebanyak 22.000 taman kanak-kanak, sekolah menengah 3200 dan 164 Perguruan tinggi dengan 17 ribu Dosen dengan 554 ribu Mahasiswa yang tengah studi disana. Tiga Universitasnya masuk pada jajaran 10 perguruan tinggi Islam terbaik dunia versi Unirank pada 2021. Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dinobatkan di peringkat tiga terbaik dunia, di atas Universitas Antarbangsa Malaysia dan Iran University of Sciences and Technology.

Muhammadiyah di bumi Sumatra

Berbicara tentang Muhammadiyah di tanah Sumatra tentu tak bisa dilepaskan dari sosok Buya HAMKA. Bisa dikatakan yang membawa Muhammadiyah ke Sumatra adalah Buya HAMKA. Ini diawali dengan ayah beliau Haji Rasul yang melakukan kunjungan ketanah Jawa untuk menemui beberapa tokoh diantaranya KH. Ahmad Dahlan. KH. Ahmad Dahlan sendirilah yang menjemput langsung Haji Rasul (Ayah HAMKA) di stasiun Yogyakarta. Walaupun belum pernah bertemu sebelumnya, namun pandangan yang sama tentang Pendidikan dan Islam membuat keduanya sangat begitu akrab.

Tahun 1925 cabang Muhamadiyah di minang kabau mulai didirikan. Pada tahun 1928, Buya Hamka diangkat menjadi Ketua Cabang Muhammadiyah Padang Panjang. Ketika itu, usianya baru 21 tahun. Tahun 1931, ia kemudian di tunjuk menjadi Mubaligh Muhammadiyah di Makassar, disini saya baru paham kenapa dalam Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Dimasukannnya Makasar sebagai salah satu tempat kelahiran Ibunya Zainudin atau  Istri pangeran Sutan. Karena pada umumnya karya Hamka tak terlepas dari pengalaman hidup yang ia jalani, terutama tempat untuk tinggal dan berdakwah. Serti Novel Merantau ke Deli, yang memang Buya Hamka ketika menulis novel tersebut tinggal di Deli Sumatra Utara. 


Riau, 15 Juli 2023
Kebenaran suatu hal tidaklah ditentukan 
oleh berapa banyaknya orang yang mempercayainya
(KH. Ahmad Dahlan)

0 comments:

Post a Comment

- Komentar yang mengandung hujatan, negatif akan dianggap spam
- Komentar link akan dilaporkan ke posyandu terdekat & tidak akan ditampilkan