KH. Ahmad Dahlan Sang Kreator Muhammadiyah- Entah mengapa, saya akhir-akhir ini suka menulis dengan topik tokoh-tokoh pembaharu Islam Indonesia. Beberapa hari yang lalu kami menulis tentang Buya Hamka Sang Pioneer Dakwah yang Terlupakan. Hm.. bisa jadi karena anak kedua kami DAnish Fathurrahman yang baru masuk Pesantren KH. Ahmad Dahlan Taluk Kuantan Riau pada tanggal 05 Juli 2023 yang goresannya bisa rekan baca disini Gemuruh Hati Melepas Anak Mondok Di Pesantren KH. Dahlan.
BiografiNama Kiai Haji Ahmad Dahlan
Lahir Yogyakarta, 1 Agustus 1868
Wafat Yogyakarta, 23 Februari 1923
Orang Tua KH Abu Bakr (ayah), Siti Aminah (ibu)
Istri Nyai Ahmad Dahlan
Anak Irfan Dahlan, Siradj Dahlan, Siti Busyro, Dandanah, Djohanah, Siti Zaharah, Siti Aisyah
![]() |
Replika SD Muhammadiyah Gantong, tempat sekolahnya penulis Laskar Pelangi yang juga dijadikan sebagai lokasi syuting Film Laskar Pelangi |
Muhammadiyah Organisasi Islam Terkaya di Dunia
Diperkirakan total aset Muhammadiyah sekitar 400 triliun, dengan aset tanah 20 juta meter persegi yang jika disatukan seluas 4 kali pulau Bali. Sebanyak 364 Rumah Sakit, 384 Panti Asuhan dan 356 Pondok Pesantren. Mendirikan tak kurang dari 20.198 Masjid yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia, termasuk Uganda, Afrika Selatan dan juga Spanyol.
Aset Pendidikan yang fantastis sebanyak 22.000 taman kanak-kanak, sekolah menengah 3200 dan 164 Perguruan tinggi dengan 17 ribu Dosen dengan 554 ribu Mahasiswa yang tengah studi disana. Tiga Universitasnya masuk pada jajaran 10 perguruan tinggi Islam terbaik dunia versi Unirank pada 2021. Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dinobatkan di peringkat tiga terbaik dunia, di atas Universitas Antarbangsa Malaysia dan Iran University of Sciences and Technology.
Muhammadiyah di bumi Sumatra
Berbicara tentang Muhammadiyah di tanah Sumatra tentu tak bisa dilepaskan dari sosok Buya HAMKA. Bisa dikatakan yang membawa Muhammadiyah ke Sumatra adalah Buya HAMKA. Ini diawali dengan ayah beliau Haji Rasul yang melakukan kunjungan ketanah Jawa untuk menemui beberapa tokoh diantaranya KH. Ahmad Dahlan. KH. Ahmad Dahlan sendirilah yang menjemput langsung Haji Rasul (Ayah HAMKA) di stasiun Yogyakarta. Walaupun belum pernah bertemu sebelumnya, namun pandangan yang sama tentang Pendidikan dan Islam membuat keduanya sangat begitu akrab.
Tahun 1925 cabang Muhamadiyah di minang kabau mulai didirikan. Pada tahun 1928, Buya Hamka diangkat menjadi Ketua Cabang Muhammadiyah Padang Panjang. Ketika itu, usianya baru 21 tahun. Tahun 1931, ia kemudian di tunjuk menjadi Mubaligh Muhammadiyah di Makassar, disini saya baru paham kenapa dalam Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Dimasukannnya Makasar sebagai salah satu tempat kelahiran Ibunya Zainudin atau Istri pangeran Sutan. Karena pada umumnya karya Hamka tak terlepas dari pengalaman hidup yang ia jalani, terutama tempat untuk tinggal dan berdakwah. Serti Novel Merantau ke Deli, yang memang Buya Hamka ketika menulis novel tersebut tinggal di Deli Sumatra Utara.
Riau, 15 Juli 2023
Kebenaran suatu hal tidaklah ditentukan
0 comments:
Post a Comment
- Komentar yang mengandung hujatan, negatif akan dianggap spam
- Komentar link akan dilaporkan ke posyandu terdekat & tidak akan ditampilkan