Menghadapi Kesedihan Sesuai Al-qur'an - Dalam perjalanan dikehidupan ini, antara kesedihan kesenangan adalah dua hal yang selalu dirasakan. Kesedihan adalah sebuah keadaan yang akan membuat sempit. Sehingga pembahasan tema kesedihan ini perlu dipahami agar tidak salah jalan yang bahkan bisa menghentikan perjalanan seseorang.
Hanya saja panduan ummat hari ini sudah berubah dalam mengatasi kesedihan. Bukan lagi panduan dari Penciptanya yaitu Allah,SWT. Malah membuat kesimpulan secara pribadi dengan dalih pengalaman yang telah dilalui atau berdasarkan pendapat orang-orang terntentu . Sehingga pada akhirnya tetap terjebak dan susah lari dari kesedihan. Islam adalah agama yang tidak pernah menganjurkan kesedihan, Islam adalah agama bahagia dan agama yang menyenangkan serta akan mendorong orang untuk menuju kelapangan dalam hidupnya.
Dalam Al-qur'an banyak perintah agar kita jangan bersedih, ketika peristiwa Hijrah Rasulullah dikejar oleh orang-orang yang memusuhinya, Abu Bakar ketika itu menangis, Nabi berkata لا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا "Jangan bersedih, Sesungguhnya Allah bersama kita" (At Taubah : 40).
Di tempat lain Juga Allah berfirman وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُنْ فِي ضَيْقٍ مِمَّا يَمْكُرُونَ "Dan janganlah engkau bersedih hati terhadap mereka, dan janganlah (dadamu) merasa sempit terhadap upaya tipu daya mereka" (QS. An Naml : 70).
![]() |
ilustrasi |
Bahkan menarik ketika Allah berkata لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ "Jangan Takut dan jangan bersedih hati" (QS Yunus : 62).
Nabi Muhammad SAW selalu tersenyum di hadapan para sahabatnya sampai-sampai Abdullah ibn Al-Harits ibn Hazm berkata, “Saya belum pernah melihat orang yang lebih banyak tersenyum daripada Nabi.” ( At-Tirmidzi ).
0 comments:
Post a Comment
- Komentar yang mengandung hujatan, negatif akan dianggap spam
- Komentar link akan dilaporkan ke posyandu terdekat & tidak akan ditampilkan